Alur Cerita Naruto Chapter 577

Tsunade menentang Madara dengan kekuatan yang diwarisinya dari sang kakek : Tekad api.

"Huh, apa kau pikir kau bisa mengalahkanku dengan tekad yang kau warisi dari Hasirama?
Kekuatan tak ada hubungannya dengan tekad,
dua hal itu adalah hal yang berbeda" Madara sama sekali tak bergeming.

"Kau salah!" Ucap Tsunade masih dengan tekad yang kuat.
"Seseorang akan tumbuh menjadi kuat oleh warisan tekad dari pendahulu mereka,
Tekad yang menjadikanku dapat menggunakan jutsu medis ...
juga seluruh ninja medis lainnya dan bersama membuat peraturan :
Peraturan pertama,
Seorang ninja medis tak akan pernah menyerah dalam menolong rekannya selama mereka masih bisa bernafas" Jelasnya.
"Peraturan nomor dua,
Seorang ninja medis tak boleh terlibat dalam pertarungan langsung ...
Peraturan nomor tiga,
Seorang ninja medis seharusnya menjadi yang terakhir meninggal di antara timnya ..." Lanjut Tsunade.

"Itu adalah peraturan-peraturan yang ku ajarkan pada murid-muridku ...
Dan sebenarnya, masih ada satu peraturan lagi" Tsunade masih menyimpan satu lagi :



"Peraturan nomor empat,
Seorang yang menguasai Byakugou,
Jutsu regenerasti mitotis boleh melanggar keempat jutsu itu!!" Tsunade tak lagi terikat oleh aturan yang tidak memperbolehkannya untuk ikut bertarung secara langsung. Karena bagaimanapun juga, ia telah menguasai Byakugou. Hal ini terlihat dari kini wajah Tsunade, dari dahinya, menyebar suatu segel yang menjalar dari wajah ke seluruh tubuhnya, sejenis Sasuke saat mengeluarkan jutai.

"!?"
"!"
"??"
"!!!" Keempat kage lainnya tampak kaget.

"Byakugou?
Aku belum pernah mendengarnya" Ucap Madara.

Bats!!

Tsunade dalam mode jutsu yang ia maksud bersiap menyerang dengan berlari ke arah Madara.
"Itu adalah jutsu terlarang yang cara menggunakannya hanya diketahui oleh aku sendiri!!" Ucapnya sambil maju menyerang.

"Kau mungkin bisa menghancurkan kayuku dengan jintoumu itu ...
Tapi tetap saja seorang ninja medis tak akan banyak merubah kesempatan yang kau miliki" Madara bersiap dengan Susano'o.

"Kami berlima akan melakukannya bersama jika empat masih belum cukup!!
Aku bukan hanya seorang Ninja Medis!!!" Tsunade hendak menghantam perlindungan Susano'o Madara dengan tangan kosong.

"Dia lebih lambat dari Raikage ...
Tapi, dia lebih kuat darinya" Pikir Madara.

Shattt!!!
Madara tak mau ambil resiko dan meloncat jauh ke belakang bersama dengan susano'onya, serta langsung menembak dengan jutsu element api.

Akan tetapi, Mizukage membantu Tsunade, ia menahan jutsu itu dengan semburan air berbentuk kepala naga.

Tak hanya sampai situ, dari sebelah Raikage yang digendong oleh Tsuchikage terbang dan bersiap untuk menghindar.

"!?" Madara menghadap ke sebelah. Namun dengan cepat, dari sisi sebaliknya Tsunade menendang tulang Susano'o Madara, meretakannya hanya dengan satu kaki.

Madara terpental, beberapa meter hingga ia menghantam batu di belakangnya.

"Benar, kau tak selemah yang ku kira" Ucapnya ke Tsunade dan kemudian kembali berdiri.
"Kalau kau terus mengamuk tanpa berpikir dan mati, keempat kage lainnya akan kacau ...
Karena bagaimanapun juga, mereka mengandalkanmu dalam menyembuhkan" Ucap Madara.

"Hanya kalau aku mati" Ucap Tsunade.

"Huh, Hashirama ...
Aku tak tahu apa yang sebenarnya kau tinggalkan untuk mereka ...
Tapi lihatlah mereka, benar-benar tidak sebanding denganmu kan ...
Setelah adikku meninggal, dia hanya meninggalkan mata dan kekuatannya"

"Apa kau tak mendengar!? Ku bilang kau salah!!!" Bentak Tsunade yang tak mae menganggapnya begitu, seseorang meninggal dan ia tak hanya mewariskan kekuatan, melainkan hal lain yang lebih penting.

"Sesuatu yang lain yang kau dapatkan ...
Hmm, ku rasa, yang kau warisi adalah ...
Kebencian" Ucap Madara.


Di tempat lain, tempat para Edo Tensei dikurung di sisi Chouza, tempat Edo Tensei Dan beserta yang lainnya ...

"Apa!??
Madara dihidupkan kembali juga oleh jutsu Edo Tensei!??" Ucap kaget Dan saat mendengar penjelasan dari Chouza.

"Dan karena itu, kelima kage tak punya alasan lagi untuk tetap diam ...
Dan Tsunade-sama juga ikut bertarung" Jelas Chouza lagi.

"!!???
Tsunade sudah menjadi hokage!????
Sekarang, dia adalah seorang Hokage??" Dan baru tahu hal ini.

"Sudah ku bilang kan,
Tsunade-sama telah mengalami banyak hal semenjak kematianmu ...
Dan ia tetap mengagumimu selama itu"

"Tsunade ..."

"Tsunade-sama tak akan kalah!!!
Itulah kenapa di antara tiga Sannin hanya dia yang masih bertahan hidup!!" Teriak Chouza penuh semangat.


Kembali ke pertempuran, Tsunade tampak memukul telak dada Madara, meretakkan serta menghancurkan jubah perang yang ia kenakan hanya dengan sebuah pukulan tangan kanan.

Bahkan tak hanya menghancurkan jubahnya, tampak Madara juga hancur karenanya. Kalau bukan Edo Tensei, pasti ia luka parah sekarang.

"Kau hanyalah orang yang sudah mati ...
Jadi jangan menyebarkan kata-kata kebencian lagi" Ucap Tsunade.

"Kazekage, sekarang!!!" Raikage memberi aba-aba agar Gaara segera melakukan segel.

Dan Tap!!!

Piramida segel Gaara mengurung Madara.

"Bagus sekali!!" Ucap tsunade.

"!!" Akan tetapi, pandangan tsunade berubah kaget.
Tiba-tiba, sebatang kayu tumbuh dari bawahnya dan langsung menusuk tembus perut Tsunade.

"!!" Keempat kage berubah menjadi kaget.

Dan tak jauh dari mereka, Madara kembali muncul.
"Ini adalah teknik Mokuton Bunshin milik Hashirama ..." Jelasnya, ternyata yang tadi hanya bayangan kayu semata.

"..." Tsunade tak mampu berkata apa-apa, kayu itu menembus tubuhnya.

"Sempurna ...
Aku adalah satu-satunya yang bisa melihatnya ...
Dengan teknik mataku ...
Hah, dan kelihatannya keempat kage lainnya juga akan berakhir disini" Ucapnya.


Kembali ke tempat Dan ...

"Kita tak boleh meremehkan Madara!!" Teriaknya.
"Satu-satunya cara menghentikan Madara adalah dengan menghentikan orang yang menggunakan Edo Tensei ini!!" Jelasnya.

"Hmm, apa Madara sekuat itu?
Tapi lawannya adalah lima kage" Ucap Chouza.

"Aku takut hanya Hokage Pertamalah yang bisa mengalahkannya" Ucap Dan.

"Hmm" Chouza tak banyak berkata lagi.

"Daripada diam disini, lebih baik kau segera mencari pengguna Edo Tensei ini secepat mungkin ...
Apa yang sedang markas pusat lakukan sekarang??"

"Tentu saja melakukan yang terbaik,
tapi tetap saja situasinya belum beres sepenuhnya" Ucap Chouza.

"..." Dan terdiam.
"Teruslah hidup, Tsunade" Ucapnya dalam hati.


Di tempat Sasuke, ia masih terus mengejar Itachi yang terus berlari.

"Kuchiyose no Jutsu!" Itachi mengeluarkan burung-burung gagak yang kemudian mengerumuni serta menghalangi jalan Sasuke.

"Kau tinggalah disini" Ucap Itachi.

Dan setelahnya, Itachi sampai di tempat Kabuto.
Menerobos dinding yang melindungi Kabuto dengan pukulan Susano'onya.

"Kau bisa melewati segel pelindung yang ku pasang ...
Jadi sedikit tidak kau tahu juga tentang itu rupanya" Ucap Kabuto.

"Semenjak aku berada di bawah kendalimu,
Aku berusaha untuk mencari lokasi dari mana chakramu datang ..." Ucap Itachi.

"Tak ada seorangpun yang bisa menghentikan jutsu ini ...
Jadi aku tak pernah khawatir tentang itu" Ucap Kabuto yang tampak memang tak khawatir sedikitpun.
"Meskipun aku mati, jutsu ini akan terus berjalan ...
Jadi percuma kalau kau ingin membunuhk ...." Lanjutnya.

"??" Kabuto menyadari seseorang yang berada di belakang Itachi.

"Hahaha!!" Kemudian ia tertawa.
"Keberuntungan terus berpihak padaku!!" Ucapnya sambil tertawa senang.

Di belakang Itachi, tampak Sasuke masih tetap mengikutinya.

"Ini lebih merepotkan dari apa yang ku kira ...
Huh" Ucap Itachi.

-To be Continued-

Posting Komentar - Back to Content

 
>