Alur Cerita Naruto Chapter 577

Tsunade menentang Madara dengan kekuatan yang diwarisinya dari sang kakek : Tekad api.

"Huh, apa kau pikir kau bisa mengalahkanku dengan tekad yang kau warisi dari Hasirama?
Kekuatan tak ada hubungannya dengan tekad,
dua hal itu adalah hal yang berbeda" Madara sama sekali tak bergeming.

"Kau salah!" Ucap Tsunade masih dengan tekad yang kuat.
"Seseorang akan tumbuh menjadi kuat oleh warisan tekad dari pendahulu mereka,
Tekad yang menjadikanku dapat menggunakan jutsu medis ...
juga seluruh ninja medis lainnya dan bersama membuat peraturan :
Peraturan pertama,
Seorang ninja medis tak akan pernah menyerah dalam menolong rekannya selama mereka masih bisa bernafas" Jelasnya.
"Peraturan nomor dua,
Seorang ninja medis tak boleh terlibat dalam pertarungan langsung ...
Peraturan nomor tiga,
Seorang ninja medis seharusnya menjadi yang terakhir meninggal di antara timnya ..." Lanjut Tsunade.

"Itu adalah peraturan-peraturan yang ku ajarkan pada murid-muridku ...
Dan sebenarnya, masih ada satu peraturan lagi" Tsunade masih menyimpan satu lagi :



"Peraturan nomor empat,
Seorang yang menguasai Byakugou,
Jutsu regenerasti mitotis boleh melanggar keempat jutsu itu!!" Tsunade tak lagi terikat oleh aturan yang tidak memperbolehkannya untuk ikut bertarung secara langsung. Karena bagaimanapun juga, ia telah menguasai Byakugou. Hal ini terlihat dari kini wajah Tsunade, dari dahinya, menyebar suatu segel yang menjalar dari wajah ke seluruh tubuhnya, sejenis Sasuke saat mengeluarkan jutai.

"!?"
"!"
"??"
"!!!" Keempat kage lainnya tampak kaget.

"Byakugou?
Aku belum pernah mendengarnya" Ucap Madara.

Bats!!

Tsunade dalam mode jutsu yang ia maksud bersiap menyerang dengan berlari ke arah Madara.
"Itu adalah jutsu terlarang yang cara menggunakannya hanya diketahui oleh aku sendiri!!" Ucapnya sambil maju menyerang.

"Kau mungkin bisa menghancurkan kayuku dengan jintoumu itu ...
Tapi tetap saja seorang ninja medis tak akan banyak merubah kesempatan yang kau miliki" Madara bersiap dengan Susano'o.

"Kami berlima akan melakukannya bersama jika empat masih belum cukup!!
Aku bukan hanya seorang Ninja Medis!!!" Tsunade hendak menghantam perlindungan Susano'o Madara dengan tangan kosong.

"Dia lebih lambat dari Raikage ...
Tapi, dia lebih kuat darinya" Pikir Madara.

Shattt!!!
Madara tak mau ambil resiko dan meloncat jauh ke belakang bersama dengan susano'onya, serta langsung menembak dengan jutsu element api.

Akan tetapi, Mizukage membantu Tsunade, ia menahan jutsu itu dengan semburan air berbentuk kepala naga.

Tak hanya sampai situ, dari sebelah Raikage yang digendong oleh Tsuchikage terbang dan bersiap untuk menghindar.

"!?" Madara menghadap ke sebelah. Namun dengan cepat, dari sisi sebaliknya Tsunade menendang tulang Susano'o Madara, meretakannya hanya dengan satu kaki.

Madara terpental, beberapa meter hingga ia menghantam batu di belakangnya.

"Benar, kau tak selemah yang ku kira" Ucapnya ke Tsunade dan kemudian kembali berdiri.
"Kalau kau terus mengamuk tanpa berpikir dan mati, keempat kage lainnya akan kacau ...
Karena bagaimanapun juga, mereka mengandalkanmu dalam menyembuhkan" Ucap Madara.

"Hanya kalau aku mati" Ucap Tsunade.

"Huh, Hashirama ...
Aku tak tahu apa yang sebenarnya kau tinggalkan untuk mereka ...
Tapi lihatlah mereka, benar-benar tidak sebanding denganmu kan ...
Setelah adikku meninggal, dia hanya meninggalkan mata dan kekuatannya"

"Apa kau tak mendengar!? Ku bilang kau salah!!!" Bentak Tsunade yang tak mae menganggapnya begitu, seseorang meninggal dan ia tak hanya mewariskan kekuatan, melainkan hal lain yang lebih penting.

"Sesuatu yang lain yang kau dapatkan ...
Hmm, ku rasa, yang kau warisi adalah ...
Kebencian" Ucap Madara.


Di tempat lain, tempat para Edo Tensei dikurung di sisi Chouza, tempat Edo Tensei Dan beserta yang lainnya ...

"Apa!??
Madara dihidupkan kembali juga oleh jutsu Edo Tensei!??" Ucap kaget Dan saat mendengar penjelasan dari Chouza.

"Dan karena itu, kelima kage tak punya alasan lagi untuk tetap diam ...
Dan Tsunade-sama juga ikut bertarung" Jelas Chouza lagi.

"!!???
Tsunade sudah menjadi hokage!????
Sekarang, dia adalah seorang Hokage??" Dan baru tahu hal ini.

"Sudah ku bilang kan,
Tsunade-sama telah mengalami banyak hal semenjak kematianmu ...
Dan ia tetap mengagumimu selama itu"

"Tsunade ..."

"Tsunade-sama tak akan kalah!!!
Itulah kenapa di antara tiga Sannin hanya dia yang masih bertahan hidup!!" Teriak Chouza penuh semangat.


Kembali ke pertempuran, Tsunade tampak memukul telak dada Madara, meretakkan serta menghancurkan jubah perang yang ia kenakan hanya dengan sebuah pukulan tangan kanan.

Bahkan tak hanya menghancurkan jubahnya, tampak Madara juga hancur karenanya. Kalau bukan Edo Tensei, pasti ia luka parah sekarang.

"Kau hanyalah orang yang sudah mati ...
Jadi jangan menyebarkan kata-kata kebencian lagi" Ucap Tsunade.

"Kazekage, sekarang!!!" Raikage memberi aba-aba agar Gaara segera melakukan segel.

Dan Tap!!!

Piramida segel Gaara mengurung Madara.

"Bagus sekali!!" Ucap tsunade.

"!!" Akan tetapi, pandangan tsunade berubah kaget.
Tiba-tiba, sebatang kayu tumbuh dari bawahnya dan langsung menusuk tembus perut Tsunade.

"!!" Keempat kage berubah menjadi kaget.

Dan tak jauh dari mereka, Madara kembali muncul.
"Ini adalah teknik Mokuton Bunshin milik Hashirama ..." Jelasnya, ternyata yang tadi hanya bayangan kayu semata.

"..." Tsunade tak mampu berkata apa-apa, kayu itu menembus tubuhnya.

"Sempurna ...
Aku adalah satu-satunya yang bisa melihatnya ...
Dengan teknik mataku ...
Hah, dan kelihatannya keempat kage lainnya juga akan berakhir disini" Ucapnya.


Kembali ke tempat Dan ...

"Kita tak boleh meremehkan Madara!!" Teriaknya.
"Satu-satunya cara menghentikan Madara adalah dengan menghentikan orang yang menggunakan Edo Tensei ini!!" Jelasnya.

"Hmm, apa Madara sekuat itu?
Tapi lawannya adalah lima kage" Ucap Chouza.

"Aku takut hanya Hokage Pertamalah yang bisa mengalahkannya" Ucap Dan.

"Hmm" Chouza tak banyak berkata lagi.

"Daripada diam disini, lebih baik kau segera mencari pengguna Edo Tensei ini secepat mungkin ...
Apa yang sedang markas pusat lakukan sekarang??"

"Tentu saja melakukan yang terbaik,
tapi tetap saja situasinya belum beres sepenuhnya" Ucap Chouza.

"..." Dan terdiam.
"Teruslah hidup, Tsunade" Ucapnya dalam hati.


Di tempat Sasuke, ia masih terus mengejar Itachi yang terus berlari.

"Kuchiyose no Jutsu!" Itachi mengeluarkan burung-burung gagak yang kemudian mengerumuni serta menghalangi jalan Sasuke.

"Kau tinggalah disini" Ucap Itachi.

Dan setelahnya, Itachi sampai di tempat Kabuto.
Menerobos dinding yang melindungi Kabuto dengan pukulan Susano'onya.

"Kau bisa melewati segel pelindung yang ku pasang ...
Jadi sedikit tidak kau tahu juga tentang itu rupanya" Ucap Kabuto.

"Semenjak aku berada di bawah kendalimu,
Aku berusaha untuk mencari lokasi dari mana chakramu datang ..." Ucap Itachi.

"Tak ada seorangpun yang bisa menghentikan jutsu ini ...
Jadi aku tak pernah khawatir tentang itu" Ucap Kabuto yang tampak memang tak khawatir sedikitpun.
"Meskipun aku mati, jutsu ini akan terus berjalan ...
Jadi percuma kalau kau ingin membunuhk ...." Lanjutnya.

"??" Kabuto menyadari seseorang yang berada di belakang Itachi.

"Hahaha!!" Kemudian ia tertawa.
"Keberuntungan terus berpihak padaku!!" Ucapnya sambil tertawa senang.

Di belakang Itachi, tampak Sasuke masih tetap mengikutinya.

"Ini lebih merepotkan dari apa yang ku kira ...
Huh" Ucap Itachi.

-To be Continued-

Alur Cerita Naruto Chapter 576

Itachi berpapasan dengan Sasuke. Sasuke terlihat kaget karena ia belum tahu kalau kakaknya dihidupkan kembali. Dari tatapan matanya, tampak jelas kalau ia benar-benar tak mengerti.

Berbeda dengan Sasuke, Itachi tampak biasa saja, acuh tak acuh dan terus meloncat maju tanpa berkata ataupun berekpresi.



Sasuke teringat saat-saat ia dulu bersama dengan Itachi, termasuk saat terakhir kali Itachi menyentuh dahinya dengan jari, saat Itachi tersenyum. Mungkin itulah saat terakhir Sasuke melihat senyum kakaknya.

"..." Itachi masih terdiam dan terus meloncat.

"!!" Sasuke membuka mata, berbalik arah dan mengejar.
"Tunggu!!!"

"Kau benar-benar Itachi kan!?" Sasuke mengejar kakaknya. Akan tetapi, Itachi terus menjauh.
"Ku bilang tunggu!!!!" Sasuke terus mengejar dan Itachi terus menghindar.
"Apa kau mendengarku!!??" Sasuke bersikeras, sejenak Itachi menoleh ke belakang.

"!!" Sasuke mengeluarkan Susano'o yang tangannya sudah siap untuk menghentikan langkah Itachi.

Akan tetapi, Itachi menepis tangan itu dengan Susano'onya.

"Susano'o ..." Sasuke semakin yakin.
"Jutsu itu ...
Jadi kau benar-benar Itachi ya" Ucap Sasuke sambil terus mengejar.

"Luar biasa ...
Jadi sekarang kau juga sudah bisa menggunakannya" Ucap Itachi sambil terus meloncat.

"Kenapa kau ada disini ...
Seharusnya kau sudah mati" Ucap Sasuke yang masih belum mengerti.
"Aku dibangkitkan kembali oleh jutsu Edo Tensei Kabuto ...
Dan sekarang aku tak bisa berhenti ...
Ada hal penting yang harus ku lakukan" Ucap Itachi.

"Aku tak peduli apapun itu!
Sekarang kau berada tepat di depan mataku, ada segudang pertanyaan yang ingin ku tanyakan!!!" Bentak Sasuke yang masih mengejar, mereka saling kejar-kejaran.

"Meskipun aku memberitahumu untuk meninggalkan kau tetap tak akan mendengarku, huh"

"Apa kau lupa pernah mengatakan 'Ketika kau sudah memiliki mata yang sama denganku, temuilah aku'!??
Lalu kenapa kau berlari menjauh!!???
Apa itu karena kau sudah berbohong padaku atau karena kau takut mengatakan yang sebenarnya!???"

"..." Itachi tak menjawab dan terus berlari.

"Aku sudah tahu semuanya!!!
Jadi aku memutuskan untuk menghancurkan Konoha!!" Teriak Sasuke.

"Aku sudah pernah mengatakan ini sebelumnya saat dulu kita bertarung ...
Seseorang hidup di jalan mereka ...
Kalau kau pikir itu adalah ilusi, maka kebenaran yang ku pikir hanyalah ..."

"Aku tak sedang melihat ilusi!!!
Aku bisa melihat melewati genjutsumu!!!
Karena ini adalah matamu!!!" Bentak Sasuke.

Itachi kemudian teringat akan penjelasan Naruto tentang adiknyam tentang ia yang sudah berubah ...

"Cara bicaramu masih tetap sama tapi dia bilang kau sudah terlalu banyak dirubah!" Ucap Itachi.

"Kau salah!!
Kaulah yang sudah merubahku!!" Bentak Sasuke lagi.
"Seharusnya aku sudah mati ...
Ketika waktu itu kau membunuh ayah dan ibu ..." Sasuke kemudian teringat akan penjelasan Tobi tentang alasan Itachi membantai klan mereka.

"Kenapa ...
Kenapa hanya aku yang kau biarkan hidup!??" Sasuke bertanya.
"Kenapa hanya aku ...
Kenapa aku berbeda dengan ayah dan ibu ...
Kenapa hanya aku ..."

"Kau tidak tahu apa-apa tentang keadaan waktu itu ...
Kau tidak tahu apa-apa tentang ide bodoh klan Uchiha, kau hanya anak-anak ...
Aku sengaja membiarkanmu memendam kebencian karena aku tahu suatu hari nanti aku harus dihukum oleh klanku ...
Tapi kau malah memendam dendam itu pada Konoha, aku telah membuatmu menjadi seorang kriminal ...
Aku sudah gagal" Ucap Itachi.

"Aku berharap kau melawanku dan berjalan di jalan yang benar ...
Tapi setelah kematianku, kau malah terjerumus ke jalan yang salah ...
Aku ingin membuatmu berjalan di jalan yang benar dengan kebohonganku"

"Kau ingin aku berjalan di jalan yang kau mau sementara kau membohongiku ...
Aku tak mau berjalan di jalan yang kau mau!"

"Seperti yang sudah ku katakan ...
Kau bebas memilih jalan mana yang ingin kau tempuh"

"Tapi apapun itu, sekarang aku sudah mengetahui kebenarannya!!!"

"Heh" Itachi tersenyum kecil.

"Apanya yang lucu hah!??"

"Bukan apa-apa ...
Hanya terasa akan ada yang membimbingmu di jalan yang kau lalui" Itachi membayangkan Naruto.

"!??"

"Aku ini orang yang sudah mati ...
Tak pantas untuk berbicara" Ucap Itachi.

"Dulu saat masih hidup kau sering menyentuh dahiku tapi kini kau malah belari menjauh ...
Apa kau ingin lari dari semuanya hah!??"

"Sudah ku bilang kan, ada hal penting yang harus ku lakukan ...
Menghentikan Edo Tensei"

Di tempat Madara, ia tampak menguasai keadaan, namun kelima kage masih terlihat berdiri tegak di jauh di depannya ...

"Kau ...
Wanita yang memiliki kemampuan jutsu medis, apa kau keturunan orang ini?" Madara menunjuk wajah hokage pertama yang muncul di tubuhnya.

"Memangnya kenapa!?"

"Kalau begitu kau akan menjadi orang pertama yang ku jatuhkan" Ucap Madara.

"Menjatuhkan ninja medis terlebih dahulu memang taktik yang terbaik ...
Lalu apa kau pikir kami akan membiarkannya?" Ucap Mizukage.

"Kau salah ...
Aku akan menjatuhkannya terlebih dahulu karena dia keturunan Hashirama Senju ...
Meski dia mampu memperlama hidup kalian untuk beberapa saat, tetap saja tekniknya sangat jauh jika dibandingkan dengan Seju Hashirama ...
Kau tak bisa menggunakan mokuton, hanya ninjutsu medis yang tak bisa dibandingkan dengannya ...
Kau sangat lemah ...
Orang lemah adalah jelek ...
Senju yang lemah bagiku lebih jelek lagi"

"Berhenti mengoceh semaumu!!!" Bentak Raikage.

"Memang benar ...
Aku adalah cucu Hokage pertama tapi aku tak bisa menggunakan mokuton ..." Ucap Tsunade.
"Bahkan teknik medisku tak bisa dibandingkan dengannya yang bisa menggunakannya bahkan tanpa segel ...
Apalagi aku hanya seorang wanita ...
Aku memang tak bisa mewarisi kekuatannya, tapi aku mewarisi hal yang sangat penting ...
Hal yang mampu bertahan melewati waktu ...
Kekuatanku yang sesungguhnya ...
Jangan pernah meremehkan tekad Api" Tsunade bersiap.

-To be Continued-

Alur Cerita Naruto Chapter 575

Di tempat pertarungan antara lima kage melawan Edo Tensei Madara, situasi terlihat sengit ...
Tsuchikage Oonoki berdiri di atas monster batu raksasa dan bersiap untuk menyerang Madara, namun ...
Madara merapal suatu jutsu ...

"Mokuton!!
Kourin Kajukai!!"

Madara menggunakan jutsu Mokuton Hokage pertama, sebuah akar kayu raksasa melilit tubuh dari monster batu raksasa.




"Hah ..." Tsuchikage meloncat menjauh.
Sementara Tsunade, ia kaget dan teringat akan sesuatu ...
"Itu adalah ...
Jutsu kakekku" Ucapnya.

Akar-akar kayu bermunculan dari tanah menciptakan sebuah hutan yang mengerikan.

"Apa yang harus kita lakukan?" Mizukage tak tahu harus berbuat apa.
"Kazekage!"

"Aku mengerti!" Gaara menyiapkan pasirnya dan kemudian mengangkut Tsunade dan Mizukage ke udara agar tidak terlibas oleh hutan yang terus meluas. Hutan buatan Madara benar-benar menakjubkan, tak hanya kayu, kini bahkan ditumbuhi bunga raksasa.

"Apa itu!?"

"Apa itu!?" Teriak Raikage yang di angkat ke udara oleh Oonoki.
"Hati-hati terhadap bunga itu, jangan mendekatinya" Ucap Mizukage yang berdiri di atas pasir Gaara.

"Sungguh hutan yang luas, dan dia menciptkannya hanya dalam beberapa saat" Ucap Tsunade.

"Sialan kau Kabuto ...
Bukan hanya mampu menciptakan pohon Dunia, dia juga mampu membuat bunga dari pohon Dunia ..."


Di tempat Kabuto, tampak ia sedang mengendalikan edo tenseinya ...
"Sudah tak ada lagi ninja yang memiliki level kekuatan setara Hokage pertama sekarang ...
Orang yang mendengar kekuatannya bahkan menganggapnya sebagai dongeng seperti Rikudou Sennin ...
Dan sekarang, aku akan membuat dongeng itu menjadi kenyataan" Ucapnya dalam hati.

.........

"Tunggu kau, sialan!!!" Sementara itu, beberapa shinobi tampak mengejar Edo Tensei Tsuchikage kedua yang kabur.

Kembali ke tempat Madara, kini ia telah memakai susano'onya ...

"Kalian terlalu mengkhawatirkan Bunga itu" Ucap Madara dan kemudian menyerang dengan susano'o, membuat para kage terpental ke bawah. Setelahnya, Madara melanjutkan dengan semburan api ...

"Katon : Kouka Messhitsu!!!" Teriaknya.

"Suiton!!" Mizukage hendak menggeluarkan elemen air untuk bertahan.

Akan tetapi, tiba-tiba kesadarannya hilang dan ia pingsan.
Ternyata tak cuma Mizukage, kage-kage lainnya juga.

"Jadi inilah akhir dari hidupku ya ..." Pikir Oonoki sebelum benar-benar kehilangan kesadara. Sesaat, terlintas sebuah Flasback ...

Saat itu, tampak Oonoki kecil sedang membersihkan sebuah batu dan diawasi oleh Tsuchikage sebelumnya.
"Hei, bagian kirinya masih kotor ...
Itu adalah batu berharga desa kita, lakukan dengan benar" Umpat Tsuchikage.

"Cih, apa-apaan itu" Gerutu Oonoki dalam hati.

"Aku tak mengerti, kenapa simbol negara kita cuma batu biasa?
Sesuatu seperti ukiran batu kage di Konoha terlihat lebih bagus, tak seperti Tsuchikage yang miskin ..." Ucap Oonoki kecil.

"Oonoki, aku dapat melihat nilai-nilai dari setiap batu yang ku lihat ...
Batu ini, adalah simbol dari semangat desa kita ..."

"Ah, jangan bermain kata begitu, kau membuat simbol dari batu untuk menyembunyikan kemiskinanmu kan" Ucap Oonoki lagi.

"Benar, ini memang batu biasa"

Bukk ...
Tsuchikage melempari kepala Oonoki dengan batu itu.

"Ukhhh" Ucap Oonoki menahan rasa sakit.

"Eeeh!!!???" Batu berharga yang menjadi simbol desa itu terjatuh ke dalam kolam yang di dalamnya terdapat banyak batu yang mirip.
"Apa yang kau lakukan!? Bagaimana cara membendakannya kalau sudah begini!?" Bentak Oonoki.

"Ambil saja batu lainnya, ku rasa tak akan ada yang menyadarinya" Ucap Tsuchikage dengan santainya.

"Ehh!???" Oonoki tampak bingung, kenapa seenaknya mengganti batu berharga dengan batu biasa asal-asalan?

"Batu cuma sebatas simbol, yang penting adalah maknanya" Ucap Tsuchikage.
"..." Oonoki terdiam.

"Kau tahu ...
Aku juga mampu membaca semangat seseorang yang ku lihat ...
Oonoki, kau memiliki semangat tersembunyi yang akan mampu merubah Dunia ini ...
Tapi kalau kau tak cukup memperhatikannya, kau akan menghilangkannya ..."

"Menghilangkannya?"

"Ya ...
Jika kau menyerang suatu tembok raksasa, kalau kau menggunakan semangat itu di setiap seranganmu ...
Kau akan meraihnya"

Flashback berlanjut dan kini ke scene saat Oonoki muda bertarung melawan Madara yang saat itu masih hidup. Oonoki terdesak, keadaannya benar-benar parah ...

"Dengar, kau harus melangkah dengan semangat itu" Oonoki terus teringat akan kata-kata Tsuchikage.

Dan kemudian, Oonoki muda mulai bangkit.

"Kelihatannya kau masih mau bermain ...
Tapi, ku rasa kau sudah tak bisa banyak bergerak lagi" Ucap Madara yang melihat dngan sharingan.

Oonoki benar-benar bangkit dan ...
Flashback berakhir ...

Di waktu kini, ternyata Oonoki juga telah bangkit ...

"!!!" Dengan sisa kekuatannya, ia bahkan langsung menyerang ...

"Jinton Genkai Hakuri no Jutsu!!!" Oonoki menembakan tembakan elemen debu yang benar-benar dahsyat ke udara, membelah hutan yang diciptakan oleh Madara.

"Kenapa ...
Aku selalu berpikir kalau aku sudah tua ...
Aku hanya membuat alasan ...
alasan" Ucap Tsuchikage Oonoki yang sudah bangkit, melayang di udara.

Tap ...
Madara menginjakan kakinya ke tanah.

"Tidak buruk" Ucap Madara.

"Apa kalian sudah mendapat kesadaran kalian kembali?
Sempurna, ayo serang baik" Ucap Tsuchikage Oonoki.

"Apa yang terjadi?" Para kage yang juga sudah sadar masih bingung.
"Disana" Ucap Raikage sambil melihat ke atas, ke arah oonoki dan Madara.

"!!!!" Tsunade sangat kaget saat melihat Madara. Di dadanya, kini tampak wajah Hokage pertama, kakek Tsunade.

"Tapi langkahmu masih terlalu dangkal" Ucap Madara.

"Bukankah itu ...
wajah hokage pertama?" Ucap Raikage.
"Ku pikir itu mustahil tapi ...
Dia bahkan bisa menggunakan Mokuton" Ucap Tsunade.

Di tempatnya, Kabuto tersenyum kecil ...
"Kukuku, level yang sekarang jauh berbeda dari Danzou yang hanya kelinci percobaan ...
Hokage pertama yang bahkan lebih hebat dari Madara, gabungan mereka berdua ...
Ini adalah kartu trapku ...
Tak seorangpun yang akan bisa menghentikannya" Ucap Kabuto.


 
Sementara itu di tempat Sasuke, ia bersiap untuk pergi dan kemudian masuk ke hutan ...

Kemudian secara tak sengaja, ia berpapasan dengan Itachi ...

Sasuke tampak kaget.

-To be Continued-

Sumber : http://www.beelzeta.com/2012/02/naruto-chapter-575.html#ixzz1ompSsCfE
 
>